Jumat, 12 Oktober 2012

Seputar Menulis : Mendukung Si Kecil Sesuai Tahapan

Setelah mengetahui hal-hal apa yang akan dilakukan oleh sang calon penulis di rumah kita dalam setiap tahapannya, kita sebagai orang tua diharapkan dapat senantiasa mendukung mereka. Dukungan kita sudah tentu disesuaikan dengan tahapan yang tengah dilalui anak-anak.
  
Dukungan bagi Sang Pencorat Coret
Apa yang bisa kita lakukan bersama si kecil dalam tahapan ini? Jawabannya mudah saja, mari kita ikut mencorat coret bersama mereka. 

Si kecil dalam tahapannya ini akan melakukan aktivitas corat coretnya sepenuh hati. Hal penting yang mereka butuhkan adalah kegembiraan dalam melakukan aktivitasnya. Sebagai orang tua kita harus bisa menunjukkan pada mereka betapa menyenangkannya aktivitas ini.

Duduklah bersisian atau berhadapan dengan si kecil. Buatlah karya "coretan" kita sendiri dengan maksud bersenang-senang. Tak perlu memikirkan konsep atau niatan mengajarkan teknik tertentu pada si kecil, karena ia memang belum waktunya mempelajari itu dan malahan akan berpotensi menurunkan minat mereka.

Dengan menularkan kegembiraan kita bisa membuat si kecil betah berlama-lama melatih kemampuan motoriknya dalam menggunakan alat tulis  dan membuat bentuk coretan yang bernilai. 

Dukungan bagi Sang Pengeja
Saat si kecil mulai bisa mengubah bunyi menjadi bentuk tulisan, bentuk atau gambar, maka ia telah memasuki tahap pengeja.

Kini saatnya orang tua bertindak sebagai teman dan konsultan bagi mereka. Jangan pernah bosan mendengar pertanyaan mereka semisal , "bagaimana caranya menulis huruf A," atau "bagaimana sih bunda mengeja kata "takut"?" dan sebagainya. Dalam tahap ini si kecil memang mulai tertarik menuliskan apa-apa yang ada dibenaknya termasuk merangkai huruf-huruf yang dikenalnya menjadi kata-kata sederhana.

Dukungan bagi Sang Pencerita
 Apa yang paling diharapkan oleh si kecil yang mulai suka menuliskan ceritanya? Tentu saja, ia berharap ada yang membaca cerita yang telah ia tulis dengan susah payah. Maka, peran penting yang bisa diambil orang tua adalah menjadi pembaca setia setiap kisah yang ia tulis.

Abaikan dulu setiap kesalahan atau kekurangan yang mungkin kita temukan dalam setiap tulisannya. Abaikan pula kejanggalan cerita yang mungkin ia buat. Fokuslah pada peran kita sebagai suporter sejati, yaitu memberikan semangat padanya agar tetap termotivasi untuk menulis dan menulis lagi.

Kita bisa memberikan komentar pada bagian-bagian cerita yang menarik, misalnya tertawa pada bagian yang lucu, atau memasang mimik sedih pada bagian cerita yang sedih. Dengan demikian anak-anak akan merasa kita memang menyukai tulisannya, dan akan mendorong mereka untuk menulis lebih banyak lagi.

Dukungan bagi Sang Pembelajar
Bagi anak-anak yang berada di tahapan ini, mereka telah layak untuk mempelajari aturan permainan yang sesungguhnya. Maka, jadikan diri kita sebagai orang tua sebagai pelatih bagi mereka.

Bantu anak-anak saat menemukan kata-kata yang sulit, dengan memandunya menggunakan kamus termasuk melatih mereka mengeja kata-kata baku dengan benar, misalnya bagaimana mengaja kata "infrastruktur" atau "rekonstruksi", yang merupakan contoh kata-kata rumit bagi anak-anak.

Dukung mereka dengan menyediakan perlengkapan menulis yang menarik. Jika belum memungkinkan kita menyediakan alat berbasis tekhnologi tinggi semisal laptop, PC atau tablet, cukup sediakan buku tulis yang memadai, pensil atau pulpen warna-warni atau bertinta yang handal untuk menulis banyak catatan, termasuk pernak pernik alat tulis lainnya.

Saat anak terlihat engalami kebosanan, ajaklah mereka untuk berhenti sejenak dari kegiatan tulis menulis. Beri mereka kesempatan memulihkan diri dengan mencoba aktivitas lain. Bukan tidak mungkin, aktivitas lain inilah yang akan mengembalikan atau menimbulkan ide baru yang dapat mereka tulis.

source : dari berbagai sumber




Tidak ada komentar:

Posting Komentar