Selasa, 03 Januari 2023

Kita dan Resolusi-Resolusi

 Resolusi di tiap awalan semisal awal tahun yang baru dari setiap  kita bisa jadi berbeda-beda, tapi  secara umum semua dari kita akan menorehkan niat menjadi lebih baik dibanding hari yang lalu. 

Bukan manusia utuh, katanya, jika tak memiliki ambisi, mengejar hal yang lebih baik, yang lebih besar, lebih bermakna, lebih meluaskan jangkauan dan lebih-lebih lainnya.  Sementara ukurannya, bisa jadi pula tak sama, ada yang cukup bahagia dengan lebih tak seberapa, ada yang tak puas dengan kelebihan yang sudah berlebih lebih dari dirinya. 

Manusia suka mengukur capaian, membandingkannya satu sama lain, mengimpikan capaian orang lain, sembari diam-diam kecewa karena diri tak mampu sampai ditataran yang sama. Padahal, ukuran bahagia tergantung parameter yang ditetapkan masing-masing individunya.


credit image : https://www.contohblog.com/2017/12/resolusi-tahun-baru-blogger.html

Perihal resolusi, ambisi dan ukuran pencapaian, teringat saya pada sepenggal lirik lagu Hindia, "Untuk Apa", katanya: 

"...Tak sadar menimbun lebih berharga
Berdiri di atas yang lebih bermakna
Anak tangga yang berlebihan jumlahnya
Mendaki terus entah mau ke mana?
Dan kau selalu bertanya, untuk apa?

Mengelak kerap kutemukan jawabnya
Medusa dan semakin keras kepala
Seakan hidup hanya untuk bekerja
Mengejar mimpi sampai tak punya rasa
Mengejar mimpi sampai lupa keluarga
Mengejar mimpi lupa dunia nyata
Mengejar mimpi tapi tidak bersama"

Ketika manusia tak lagi mengenal batasan diri dan sekelilingnya, memupuk tinggi-tinggi mimpi, mati-matian membuka jalan untuk mewujudkannya, hingga menempuh segala cara, dan lama-lama melupakan tujuan awal hidupya. Tidak ada siapa-siapa selain dirinya sendiri. 

Menjadi sendiri dan memenangkan segalanya mungkin bentuk ambisi termurni manusia, meski dengan begitu ia melupakan hakikatnya sebagai manusia, yang (sejatinya) tak berharga bila tak membawa kemanfaatan bagi sesamanya.

Maka, bagi saya pribadi, ini perkara sederhana saja.  Resolusi ditiap awalan baru bagi saya tak jauh dari meluruskan niat dan meneguhkan kembali arah dan tujuan yang saya pilih untuk dijalani selama hidup. Apa dan siapa yang saya perjuangkan. Katakanlah ini kerdil, terlalu sederhana atau apa saja yang bisa dikecilkan dimata manusia lain, yang jelas saya tak butuh berjaya bila itu membuat saya harus sendiri😉.

Selamat mengulang hitungan 365 hari baru bersama almanak baru masing-masing. Semoga setiap langkah yang kita ambil tidak membawa kita kepada entah, melainkan merangkum semua kebaikan kembali kepada setiap awal yang menumbuhkan kita, keluarga💓.