Selasa, 29 Agustus 2023

Kakak's Journey (Prolog) : Becoming the Indonesian International Student Mobility Award(IISMA) 2023 Awardee

Prolog

14 April 2023, pukul 22.30, bertepatan dengan malam ke-24 Ramadhan 1444 H, Kakak baru saja pulang dari kantor tempatnya menjalani internship dua bulan belakangan ini  dan mendapati ruang tamu kami yang kecil mungil penuh sesak. Ayah, bunda, dan adik-adik masih setia menahan kantuk bakda sholat tarawih. Apa pasal? kami menunggu pengumuman awardee Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) tahun 2023 dan itu bukan main rasanya..:D.  Deg-deg-an dan gak sabaran, padahal yang tes kakak seorang, sementara kami yang lain adalah suporter, tapi seolah kami bisa merasakan apa yang sedang kakak rasa. Melihat wajah lelah kakak malam itu, dan matanya yang masih penuh harap, bunda tak tega.

Bagi yang belum familiar dengan program IISMA, program ini adalah bagian dari program Kampus Merdeka atau MBKM dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) berupa pemberian beasiswa yang bertujuan membiayai mahasiswa Indonesia dari program Sarjana (S1) maupun Vokasi (Diploma) yang terpilih dalam program mobilitas internasional ke perguruan tinggi dan industri terbaik dunia. Apabila berhasil terpilih sebagai penerima beasiswa IISMA, mahasiswa program S1 nantinya dapat mengikuti perkuliahan di universitas di luar negeri selama satu semester (4-6 bulan). 

Tahun 2023 ini merupakan tahun ketiga Kemendikbudristek RI menyelenggarakan seleksi IISMA dan berdasarkan rilis terakhir dari laman Kemendikbudristek diketahui bahwa hingga pendaftaran ditutup pada hari Kamis, 9 Maret 2023, sebanyak 12.704 mahasiswa jenjang sarjana dan diploma resmi terdaftar sebagai calon peserta, dan 9.116 diantaranya berhasil menyelesaikan semua persyaratan berkas yang harus diunggah pada laman https://iisma.kemdikbud.go.id/. Mereka yang berhasil menyelesaikan semua persyaratan berkas terdiri dari 7.664 mahasiswa sarjana dan 1.452 mahasiswa vokasi.


Tahun 2022 lalu, sewaktu kakak masih  duduk di semester 4, ia pernah mencoba mengajukan aplikasi beasiswa IISMA. Sebanyak 7.501 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia mengajukan aplikasi kala itu dan sekitar 1.200 orang diantaranya berhasil lulus sebagai awardee. Sayangnya perjuangan kakak terhenti di tahap wawancara. 

Tahun 2023, saat memasuki semester 6, kakak sekali lagi minta ijin pada ayah dan bunda untuk mencoba kembali seleksi IISMA. Rupanya ia masih penasaran, mengingat pengalamannya tahun sebelumnya yang gagal meraih hasil maksimal, sementara tahun 2023 ini menjadi tahun terakhirnya untuk dapat mencoba kembali karena batasan yang ditetapkan oleh penyelenggara program IISMA.

Ketentuan pendaftaran program IISMA Tahun 2023 untuk mahasiswa program S1 adalah sebagai berikut:
  1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif jenjang S1 Perguruan Tinggi Dalam Negeri (PTDN)  di bawah Kemendikbudristek.
  2. Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di Indonesia dan tidak berkewarganegaraan ganda.
  3. Sedang menempuh pendidikan di semester 4 atau 6 jenjang S1.
  4.  Maksimal berusia 23 tahun pada Juli 2023.
  5. Tidak pernah mengambil cuti semester selama berkuliah.
  6. Tidak pernah mengikuti mobilitas internasional secara fisik, termasuk summer/winter program, internship, exchange, credit mobility, sit-in, dual/double degree atau program sejenis yang memiliki beban kredit/sks selama kuliah.
  7. Memiliki IPK minimal 3.0 (dari 4.0) yang dibuktikan dengan transkrip akademik terakhir.
  8. Mengirimkan nilai sertifikasi kemampuan berbahasa Inggris yang cukup, yaitu minimal 6.0 untuk nilai IELTS, 78 untuk TOEFL iBT atau 100 untuk nilai hasil Duolingo English Test (untuk program vokasi : nilai 6.0 untuk nilai IELTS, 60 untuk TOEFL iBT , 95 untuk nilai hasil Duolingo English Test atau 605 untuk nilai TOEIC).
  9. Dinominasikan oleh wakil Rektor bidang Akademik dari PTDN masing-masing.
  10. Tidak mengikuti program kampus merdeka lainnya selama mengikuti program IISMA.
  11. Tidak mengikuti lebih dari 1 program flagship kampus merdeka sebelum mendaftar program IISMA.
  12. Tidak melanggar hukum yang berlaku di Indonesia.
  13. Bersedia menaati seluruh aturan dan mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditetapkan oleh program IISMA.

Setiap calon awardee diharapkan memiliki kompetensi antara lain sense-makingnovel and adaptive thinking, social intelligence, transdiscplinarity, new media literacy, computational thinking, cognitive load management, design mindset, cross cultural competency, dan virtual collaboration.

Sekedar berbagi pengalaman, untuk memenuhi ketiga belas persyaratan di atas, kakak menempuh beberapa langkah yang dimulai dengan berkoordinasi dengan international affair divission di kampusnya, President University (https://president.ac.id/).

Untuk keperluan penyiapan dokumen-dokumen sebagaimana dipersyaratkan pada poin 1 s.d. 7 dan poin 9 s.d. 11, kampus akan membantu calon peserta dengan memberikan pendampingan sepanjang proses penyiapan dokumen yang dibutuhkan seperti transkrip nilai, surat keterangan mahasiswa tidak pernah mengambil cuti semester. Sebagai tambahan, di President University, setiap mahasiswa yang mengajukan aplikasi IISMA harus sudah memiliki paspor, sebagai antisipasi dini apabila mahasiswa tersebut nantinya terpilih sebagai awardee. Setiap universitas di Indonesia mungkin memiliki kriteria seleksi internal yang berbeda sesuai dengan kebijakan di masing-masing universitas.

Untuk syarat pada poin 8, kakak memilih mengambil tes IELTS dan untuk syarat pada poin 12 diperlukan Surat Keterangan Catatan Kepolisian / SKCK (pengalaman mengikuti tes IELTS dan pembuatan SKCK ini akan bunda share di edisi Kakak's Journey (Part-1) : Persiapan Seleksi IISMA 2023., sedangkan untuk syarat ke-13 merupakan pernyataan yang diunggah ke laman pendaftaran IISMA.

 Kembali lagi ya ke deg-deg annya menunggu pengumuman IISMA awardee :). 

Kakak bercerita, bahwa hari itu, sejak pukul 17.00, laman IISMA menjadi susah di akses, dan sepertinya ada gangguan dengan peladen (server) sehingga janji penyelenggara IISMA yang akan mengumumkan langsung awardees melalui akun masing-masing calon awardees. Sampai dengan pukul 23.30, belum ada perubahan di tampilan akun IISMA kakak, informasi yang terpampang di layar masih berupa pemberitahuan jadwal wawancara, yaitu tahap akhir dari seleksi yang sudah dijalani kakak dua pekan sebelum tanggal 14 April 2023. 

Sembari menunggu, bolak balik kakak, memantau grup kampusnya, grup telegram calon awardees dan twitter IISMA, sampai mendekati pukul 11 malam,  ketika ia me-refresh entah untuk keberapa kalinya akunnya di laman IISMA, ia mengangkat wajahnya dan senyum kecilnya muncul sewaktu memberi tahu ayah bahwa ia akan berangkat ke Adelaide, South Australia, dimana kampus yang ia pilih untuk satu semester ke depan yaitu University of Adelaide berada

Masya Allah,  kebahagiaan kakak laksana hadiah Ramadhan terindah bagi kami sekeluarga.Alhamdulillah :).




Selasa, 03 Januari 2023

Kita dan Resolusi-Resolusi

 Resolusi di tiap awalan semisal awal tahun yang baru dari setiap  kita bisa jadi berbeda-beda, tapi  secara umum semua dari kita akan menorehkan niat menjadi lebih baik dibanding hari yang lalu. 

Bukan manusia utuh, katanya, jika tak memiliki ambisi, mengejar hal yang lebih baik, yang lebih besar, lebih bermakna, lebih meluaskan jangkauan dan lebih-lebih lainnya.  Sementara ukurannya, bisa jadi pula tak sama, ada yang cukup bahagia dengan lebih tak seberapa, ada yang tak puas dengan kelebihan yang sudah berlebih lebih dari dirinya. 

Manusia suka mengukur capaian, membandingkannya satu sama lain, mengimpikan capaian orang lain, sembari diam-diam kecewa karena diri tak mampu sampai ditataran yang sama. Padahal, ukuran bahagia tergantung parameter yang ditetapkan masing-masing individunya.


credit image : https://www.contohblog.com/2017/12/resolusi-tahun-baru-blogger.html

Perihal resolusi, ambisi dan ukuran pencapaian, teringat saya pada sepenggal lirik lagu Hindia, "Untuk Apa", katanya: 

"...Tak sadar menimbun lebih berharga
Berdiri di atas yang lebih bermakna
Anak tangga yang berlebihan jumlahnya
Mendaki terus entah mau ke mana?
Dan kau selalu bertanya, untuk apa?

Mengelak kerap kutemukan jawabnya
Medusa dan semakin keras kepala
Seakan hidup hanya untuk bekerja
Mengejar mimpi sampai tak punya rasa
Mengejar mimpi sampai lupa keluarga
Mengejar mimpi lupa dunia nyata
Mengejar mimpi tapi tidak bersama"

Ketika manusia tak lagi mengenal batasan diri dan sekelilingnya, memupuk tinggi-tinggi mimpi, mati-matian membuka jalan untuk mewujudkannya, hingga menempuh segala cara, dan lama-lama melupakan tujuan awal hidupya. Tidak ada siapa-siapa selain dirinya sendiri. 

Menjadi sendiri dan memenangkan segalanya mungkin bentuk ambisi termurni manusia, meski dengan begitu ia melupakan hakikatnya sebagai manusia, yang (sejatinya) tak berharga bila tak membawa kemanfaatan bagi sesamanya.

Maka, bagi saya pribadi, ini perkara sederhana saja.  Resolusi ditiap awalan baru bagi saya tak jauh dari meluruskan niat dan meneguhkan kembali arah dan tujuan yang saya pilih untuk dijalani selama hidup. Apa dan siapa yang saya perjuangkan. Katakanlah ini kerdil, terlalu sederhana atau apa saja yang bisa dikecilkan dimata manusia lain, yang jelas saya tak butuh berjaya bila itu membuat saya harus sendiri😉.

Selamat mengulang hitungan 365 hari baru bersama almanak baru masing-masing. Semoga setiap langkah yang kita ambil tidak membawa kita kepada entah, melainkan merangkum semua kebaikan kembali kepada setiap awal yang menumbuhkan kita, keluarga💓.